1 Full Life: SAULUS, SAUDARAKU.
Nas : Kis 9:17
Lihat cat. --> Kis 9:3-19.
[atau ref. Kis 9:3-19]
2 Full Life: PENUH DENGAN ROH KUDUS.
Nas : Kis 9:17
Tiga hari setelah pertobatannya, Paulus dipenuhi dengan Roh Kudus.
Pengalaman Paulus adalah sama dengan para murid pada hari Pentakosta
(lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).
Pertama, dia mengalami kelahiran baru dan diselamatkan
(lihat cat. --> Kis 9:3-19),
[atau ref. Kis 9:3-19]
kemudian dia "dipenuhi dengan Roh Kudus."
Sekalipun Lukas tidak menyebut secara khusus bahwa Paulus berkata-kata
dengan bahasa roh ketika ia menerima karunia Pentakosta, masuk akal untuk
menganggap bahwa Paulus berbuat demikian.
- 1) Pola PB menunjukkan bahwa seorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus
mulai berkata-kata dengan bahasa roh (Kis 2:4; 10:45-46; 19:6;
lihat cat. --> Kis 11:15).
[atau ref. Kis 11:15]
- 2) Paulus sendiri menyaksikan bahwa ia sering berkata-kata dengan
bahasa roh (1Kor 14:18).
3 Full Life: MENURUT CONTOH.
Nas : Kis 7:44
(Dalam versi Inggris NIV, kata "contoh" diterjemahkan "pola".) Allah
selalu memiliki suatu pola ilahi yang harus diikuti oleh umat-Nya.
- 1) Allah mempunyai suatu pola bagi Musa yang berlaku sebagai patokan
sepanjang perjanjian yang lama.
- (a) Dalam pasal Kel 12:1-51 Allah memberikan Musa petunjuk
khusus untuk upacara Paskah di Mesir yang kemudian menjadi pola
untuk diikuti semua angkatan Israel.
- (b) Dalam pasal Kel 20:1-26 Allah memberikan Musa Sepuluh Hukum
sebagai pola dan patokan moral untuk semua angkatan berikutnya.
- (c) Dalam pasal Kel 25:1-40, Allah menugaskan Musa untuk membuat
suatu kemah suci yang merupakan gambaran dan bayangan tentang
hal-hal sorgawi serta penebusan yang direncanakan oleh Allah melalui
Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Musa dengan teliti membuat kemah
suci dan isinya tepat "menurut contoh" yang ditunjukkan Allah
(Kel 25:9,40; bd. Ibr 8:1-5).
- 2) Sama seperti Allah mempunyai pola bagi Kemah Suci dalam perjanjian
lama, Dia juga mempunyai pola bagi gereja-Nya dalam perjanjian baru.
Para rasul PB tidak memutuskan sewenang-wenang bagaimana gereja akan
dibentuk. Yang menetapkan pola rasuli bagi gereja adalah Allah Bapa dan
Allah Anak lewat apa yang dicatat Roh Kudus dalam Injil-Injil, Kisah
Para Rasul, surat-surat kiriman dan surat-surat kepada ketujuh gereja
(pasal Wahy 2:1-3:22).
- 3) Sayangnya, setelah zaman rasuli, gereja mulai meninggalkan penyataan
ilahi itu dan mengubah pola sorgawi Allah serta dari segi kebudayaan dan
organisasi menyesuaikan diri menurut gagasan duniawi dan manusiawi. Hal
ini telah mengakibatkan berlipatgandanya pola ciptaan manusia ke dalam
gereja.
- 4) Jikalau gereja Yesus Kristus akan kembali mengalami rencana kuasa
dan kehadiran Allah sepenuhnya, ia harus berbalik dari jalannya sendiri
dan menganut pola rasuli PB sebagai patokan Allah untuk gereja-Nya
selama-lamanya.